Carian Terperinci

بلاگ

Kondisi pemerintahan dan sikap masyarakat serta situasi yang dihadapi oleh Imam Husain As dengan pemerintahan di zaman Muawiyah dan masa Yazid terdapat perbezaan.

Dalam pertanyaan ini terdapat dua kemungkinan: Kemungkinan pertama yang dapat diandaikan adalah bahawa tiada dari kalangan sahabat yang melancarkan  protes terhadap keputusan Saqifah dan adanya pengingkaran terhadap akar peristiwa al-Ghadir; Kemungkinan kedua yang dapat diandaikan adalah tentang akar peristiwa al-Ghadir dan tiadanya protes para sahabat serta pengingkaran terhadap petunjuk hadis al-Ghadir atas wilayah (khilafah) Imam Ali As.

Berpegang teguh kepada Al-Qur’an dan hadis-hadis yang dijelaskan dalam kitab-kitab Ahlusunnah adalah sebaik-baik jalan untuk menentukan imāmah Imam Ali bin Abi Thalib (a.s) bagi saudara-saudara yang bermazhab Ahlusunnah. Dalam hal ini, anda harus melihat apa yang menjadi petunjuk dan kandungan ayat. Untuk memahami apa yang menjadi petunjuk dan kandungan ayat, anda harus memperhatikan petunjuk-petunjuk lafaz (ucapan) dan ḥāliyyah (situasi), hadis-hadis berkenaan dengan penurunan ayat yang dimaksudkan, dan yang menjelaskan tafsir serta hakikat ayat-ayat tersebut. Kesemua hal ini memiliki peranan penting dalam usaha anda untuk memahami ayat-ayat tersebut dan menentukan imāmah Imam Ali (a.s).

Kondisi pemerintahan dan sikap masyarakat serta situasi yang dihadapi oleh Imam Husain As dengan pemerintahan di zaman Muawiyah dan masa Yazid terdapat perbezaan.

Di antara perkara terpenting dalam masalah tersebut adalah sebagai berikut:

Untuk dapat memahami signifikansi dan falsafah berduka untuk Imam Husain As maka kiranya kita harus memperhatikan beberapa poin penting berikut ini:

Memperhatikan pelbagai keutamaan dan sifat-sifat menjulang manusia-manusia pilihan dan unggul.
Salah satu fokus dan tema pokok yang mendapatkan penegasan al-Qur’an pada beberapa ayat adalah menghidupkan dan memperingati kenangan yang ditinggalkan oleh manusia-manusia Ilahi, pribadi-pribadi unggul sejarah dan kejadian-kejadian yang sarat dengan pelajaran dari sejarah kehidupan mereka. Dalam surah al-Maryam, Allah Swt berfirman, “Ceritakanlah (hai Muhammad) kisah Ibrahim di dalam al-Kitab (Al-Qur’an) ini. Sesungguhnya ia adalah seorang yang sangat jujur lagi seorang nabi.” (Qs. Maryam [19]:41) Kemudian menjelaskan perlakuan epik Nabi Ibrahim dalam menghadapi berhala-berhala dan para penyembah berhala.

Kategori

Pertanyaan-pertanyaan Acak

Populer Hits